5.5



 

CMOS Logic Family


1. Tujuan[Kembali]

1. Untuk mengetahui macam-macam CMOS Logic Family

2. Untuk mengetahui bentuk rangkaian analog elektronika dari CMOS Logic Family


2. Alat dan Bahan[Kembali]

a. Alat

1. Power Supply

sebuah pencatu daya adalah alat listrik yang menyuplai tenaga listrik ke suatu beban listrik. Fungsi utama catu daya adalah untuk mengubah arus listrik dari sumber menjadi tegangan, arus, dan frekuensi yang benar untuk memberi daya pada beban.




b. Bahan

1. Mosfet N-channel


Struktur N-Channel Mosfet atau disebut dengan NMOS terdiri dari subtract tipe P dengan daerah Source dan Drain deberi Difusi N+. Diantara daerah Source dan Drain terdapat sebuah celah sempit dari subtract P yang di sebut dengan channel yang di tutupi oleh isolator yang terbuat dari Si02








2. Mosfet P-channel

P-Channel MOSFET memiliki wilayah P-Channel diantara Source dan Drain. Dia memiliki empat terminal seperti Gate, Drain, Source dan Body. Struktur Transistor PMOS terdiri atas tipe-n dengan daerah Source dan Drain diberi difusi P+.




3. Resistor






4. Transistor NPN






5. Transistor PNP









6. Ground



3. Dasar Teori[Kembali]

5.5 CMOS Logic Family

    Keluarga logika CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) menggunakan tipe-N dan
tipe-P. MOSFET (peningkatan MOSFET, lebih tepatnya) untuk mewujudkan fungsi logika yang berbeda. Itu dua jenis MOSFET dirancang untuk memiliki karakteristik yang cocok. Artinya, mereka menunjukkan identik karakteristik dalam kondisi switch-OFF dan switch-ON. Keuntungan utama dari logika CMOS atas logika bipolar yang dibahas sejauh ini terletak pada disipasi daya yang sangat rendah, yaitu mendekati nol dalam kondisi statis. Faktanya, perangkat CMOS menarik daya hanya saat mereka beralih.

  • Resistor

Resistor adalah komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Resitor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm (V = I.R ).


  • Gerbang OR

Gerbang OR adalah gerbang logika dasar yang mempunyai dua atau lebih input dan

hanya memiliki satu output. Output gerbang OR akan berlogika tinggi apabila salah

satu atau lebih input ada yang berlogika tinggi, dan output akan berlogika rendah

hanya pada saat seluruh input berlogika rendah. Persamaan logika aljabar Boole untuk

output gerbang OR adalah Y=A+B. Pada aljabar Boole operasi gerbang OR diberi

tanda ”tambah” (Malvino, 1983). Simbol gerbang OR ini ditunjukkan pada Gambar

2.4 dan tabel kebenaran gerbang OR diperlihatkan Tabel 2.4. 


  • Gerbang NAND

Gerbang NAND merupakan gabungan dari gerbang AND dan NOT. Output gerbang

NAND selalu merupakan kebalikan dari output gerbang AND untuk input yang sama.

Jadi output akan berlogika tinggi jika salah satu atau lebih input-nya berlogika rendah,

dan output akan berlogika rendah hanya pada saat semua input-nya berlogika tinggi.

Persamaan logika aljabar Boole untuk output gerbang NAND adalah

= .BAY (Tokheim, 1995). Simbol gerbang NAND ini ditunjukkan pada Gambar 2.5.

Tabel kebenaran gerbang NAND diperlihatkan pada Tabel 2.5. 


Komponen lainnya :
  •  LED

LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.


Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).


Tegangan Maju LED

  •  Logicstate
Logicstate yaitu pengertian logis, benar atau salah, dari sinyal biner yang diberikan. Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logis dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0 dan +5 volt dianggap tidak ditentukan.
Karena hanya dua status logika, logika 1 dan logika 0, yang dimungkinkan, teknik aljabar Boolean dapat digunakan untuk menganalisis rangkaian digital yang melibatkan sinyal biner. Istilah logika positif diterapkan ke sirkuit di mana logika 1 ditetapkan ke level tegangan yang lebih tinggi; Dalam rangkaian logika negatif, logika 1 ditunjukkan dengan level tegangan yang lebih rendah.



4. Percobaan[Kembali]

a. Prosedur Percobaan
1. Buka aplikasi Proteus
2. Pilih komponen yang dibutuhkan, pada rangkaian ini dibutukan komponen 
3. Rangkai setiap komponen menjadi rangkaian yang diinginkan
4. Ubah spesifikasi komponen sesuai kebutuhan
5. Jalankan simulasi rangkaian  
b. Rangkaian Simulasi 

Figure 5.34 CMOS inverter.


 
Jika Input A HIGH, maka output X akan LOW

Jika Input A LOW, maka output X akan HIGH

Tabel Kebenaran :


Figure 5.35 CMOS NAND.



• Merupakan Inversi (kebalikan) dari operasi AND

• Jika Input A AND B keduanya HIGH, maka output X akan LOW

• Jika Input A atau B atau keduanya LOW, maka output X akan HIGH

          Tabel Kebenaran                                                                                                                      
  


Figure 5.36 Three-input NAND in CMOS




Figure 5.37 Two-input NOR in CMOS.



• Merupakan Inversi (kebalikan) dari operasi OR

• Jika Input A dan B keduanya LOW, maka output X akan HIGH

• Jika Input A OR B salah satu atau keduanya HIGH, maka output X akan LOW

  


Figure 5.38 Three-input NOR.





Figure 5.39 Two-input AND in CMOS.


 Jika Input A AND B keduanya HIGH, maka output X akan HIGH

Jika Input A atau B salah satu atau keduanya LOW maka output X akan LOW


Figure 5.40 Two-input OR in CMOS.


• Jika Input A OR B atau keduanya HIGH, maka output X akan HIGH

• Jika Input A dan B keduanya LOW maka output X akan LOW

Tabel Kebenaran :


Figure 5.41 Two-input EX-OR in CMOS


• Jika salah satu dari kedua inputnya HIGH (bukan kedua-duanya), maka output X akan HIGH

• Jika kedua inputnya bernilai LOW semua atau HIGH semua, maka output X akan LOW



Figure 5.42 Two-input EX-NOR in CMOS


• Ex-NOR merupakan kebalikan dari Ex-OR

• Jika salah satu dari kedua inputnya HIGH (bukan kedua-duanya), maka output X akan LOW

• Jika kedua inputnya bernilai LOW semua atau HIGH semua, maka output X akan HIGH


Figure 5.43 Two-wide, two-input AND-OR-INVERT gate in CMOS.



Gerbang OR-AND-INVERT  dapat diimplementasikan dengan cara yang sama. Gambar 5.44 menunjukkan tipikal skema internal dari gerbang OR-AND-INVERT dua sisi, dua input. Output dari gerbang ini diekspresikan dengan persamaan 


Figure 5.44 Two-wide, two-input OR-AND-INVERT gate.





Figure 5.45 Transmission gate


 Jika logika '0' pada input kontrol sesuai dengan sakelar terbuka, maka a logika '1' sesuai dengan sakelar tertutup, dan sebaliknya. Skema internal gerbang transmisi tidak lain adalah koneksi paralel dari N-channel MOSFET dan P-channel MOSFET dengan input kontrol diterapkan ke gerbang,  Kontrol input ke terminal gerbang dua MOSFET adalah pelengkap satu sama lain. Ini dipastikan dengan inverter bawaan.
Ketika input kontrol TINGGI (logika '1'), kedua perangkat berjalan dan sakelar ditutup.
Ketika input kontrol adalah RENDAH (logika '0'), kedua perangkat terbuka dan oleh karena itu sakelar terbuka. 


Figure 5.46 CMOS inverters with shorted outputs.


Figure 5.47 CMOS inverter with an open drain output.


Figure 5.48 Tristate buffer in CMOS. 


Figure 5.50 CMOS inverter with parasitic elements.


Figure 5.51 Buffered two-input NOR.


Figure 5.52 Unbuffered two-input NOR


        Video:
        


5. Problem[kembali]


    1. 

    Apa yang terjadi jika pada input salah satunya berlogika 0?
    Jawab:
        Ouput dari gerbang akan menjadi 0, karena pada gerbang NOR jika ada input selain 0 maka outputnya akan menjadi 0.

2. Berdasarkan gamabr 5.38 apa perbedaan yang terjadi pada ouput antara gerbang NOR 2 input dan 3 input?
    Jawab:
        Untuk masing-masing gerbang tidak ada perbedaan yang terjadi pada input, karena prinsip dari gerbang tidak akan berubah.

6. Pilihan Ganda[kembali]


    1. Terdiri dari berapa MOSFET gerbang buffered two-input NOR?
    a. 9
    b. 10
    c. 11
    d. 12

    2. Komponen MOSFET memiliki ..... gerbang terminal.
    a. 2
    b. 3
    c. 4
    d. 5

7. Link Download [kembali]

    Download HTML
    Download Rangkaian
    Download Video
    Download datasheet Mosfet N-Channel
    Download datasheet Mosfet P-Channel
    Download datasheet Resistor
    Download datasheet Transistor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar