Laporan Akhir Modul 4




Tempat Sampah Otomatis


1. Tujuan[kembali]

    1.      Untuk mengetahui prinsip kerja dari sensor Ultrasonik HC-SR04 dan sensor IR

2.           2.   Untuk mengetahui prinsip kerja Arduino

3.            3.   Untuk memahami komunikasi antar arduino

2. Alat dan Bahan[kembali]

2.           2. Ultrasonic Sensor (HC-SR04)

 

3.       3.Infra Red Sensor



 

4.       4.LCD (LM016L)

 


5.       5. Papan Breadboard



6.       6. Jumper



7.       7. Motor Servo

 


8.       8. Buzzer

 


9.       9. Potensiometer



3. Dasar Teori[kembali]

1.      Arduino Nano

 

Konfigurasi pin Arduino Nano. Arduino Nano memiliki 30 Pin. Berikut Konfigurasi pin Arduino Nano.

·         VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya digital.

·         GND merupakan pin ground untuk catu daya digital.

·         AREF merupakan Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan fungsi analogReference().

·         RESET merupakan Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan ulang) mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset pada shield yang menghalangi papan utama Arduino

·         Serial RX (0) merupakan pin sebagai penerima TTL data serial.

·         Serial TX (1) merupakan pin sebagai pengirim TT data serial

·         External Interrupt (Interupsi Eksternal) merupakan pin yang dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah, meningkat atau menurun, atau perubahan nilai.

·         Output PWM 8 Bit merupakan pin yang berfungsi untuk dataanalogWrite().

·         SPI merupakan pin yang berfungsi sebagai pendukung komunikasi.

·         LED merupakan pin yang berfungsi sebagai pin yag diset bernilai HIGH, maka LED akan menyala, ketika pin diset bernilai LOW maka LED padam. LED Tersedia secara built-in pada papan Arduino Nano.

·         Input Analog (A0-A7) merupakan pin yang berfungsi sebagi pin yang dapat diukur/diatur dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan untuk mengubah titik jangkauan tertinggi atau terendah mereka menggunakan fungsi analogReference().

 



 

Adapun spesifikasi yang dimiliki oleh Arduino Nano:

·         Chip Mikrokontroller menggunakan ATmega328p atau Atmega168. 

·         Tegangan operasi sebesar 5volt.

·         Tegangan input (yang disarankan) sebesar 7volt – 12 volt.

·         Terdapat pin digital I/O 14 buah dan 6 diantaranya sebagai output PWM.

·         8 Pin Input Analog.

·         40 Ma Arus DC per pin I/O

·         Flash Memory16KB (Atmega168) atau 32KB (Atmega328) 2KB digunakan oleh Bootloader.

·         1 KbyteSRAM (Atmega168) atau 2 Kbyte 32KB (Atmega328).

·         512 Byte EEPROM (Atmega168) atau 1 Kbyte (Atmega328).

·         16MHz Clock Speed.

·         Ukuran 1.85cm x 4.3cm.

 

2.      Ultrasonic Sensor

sensor jarak yang umum digunakan dalam penggunaan untuk mendeteksi jarak yaitu sensor ultrasonik. Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya.

 

Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik). Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Karena kecepatan bunyi adalah 340 m/s, maka rumus untuk mencari jarak berdasarkan ultrasonik adalah:

 


Keterangan:
S = jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul),
t = selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan waktu Ketika gelombang pantul diterima receiver.


Berikut Algoritma membaca data ultrasonik:

·         Beri tegangan positif pada pin Trigger selama 10µS, maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonik dengan frekuensi 40kHz 

·         Selanjutnya, sinyal akan diterima pada pin Echo 

·         Rumus untuk menghitung jaraknya adalah S = (0.034 *t) /2 cm.


Bentuk diagram waktu cara kerja sensor ultrasonik dapat dilihat pada Gambar dibawah ini



3.         Infra Red Sensor

 

 

Sensor Infrared Proximity atau Sensor Pendeteksi Halangan menggunakan sinar inframerah untuk mendeteksi benda atau permukaan didepannya. Module ini memiliki keunggulan dari segi kemudahan digunakan dan dirakit karena harganya tergolong murah dan dapat dioperasikan dalam tegangan mikrokontroller, seperti Arduino, pada umumnya, yaitu 5 Volt.

 


4.      LCD (LM016L)



 LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game portabel, layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya.

Teknologi Display LCD ini memungkinkan produk-produk elektronik dibuat menjadi jauh lebih tipis jika dibanding dengan teknologi Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube atau CRT). Jika dibandingkan dengan teknologi CRT, LCD juga jauh lebih hemat dalam mengkonsumsi daya karena LCD bekerja berdasarkan prinsip pemblokiran cahaya sedangkan CRT berdasarkan prinsip pemancaran cahaya. Namun LCD membutuhkan lampu backlight (cahaya latar belakang) sebagai cahaya pendukung karena LCD sendiri tidak memancarkan cahaya. Beberapa jenis backlight yang umum digunakan untuk LCD diantaranya adalah backlight CCFL (Cold cathode fluorescent lamps) dan backlight LED (Light-emitting diodes).
LCD atau Liquid Crystal Display pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian Backlight (Lampu Latar Belakang) dan bagian Liquid Crystal (Kristal Cair). Seperti yang disebutkan sebelumnya, LCD tidak memancarkan pencahayaan apapun, LCD hanya merefleksikan dan mentransmisikan cahaya yang melewatinya. Oleh karena itu, LCD memerlukan Backlight atau Cahaya latar belakang untuk sumber cahayanya. Cahaya Backlight tersebut pada umumnya adalah berwarna putih. Sedangkan Kristal Cair (Liquid Crystal) sendiri adalah cairan organik yang berada diantara dua lembar kaca yang memiliki permukaan transparan yang konduktif.

Bagian-bagian LCD atau Liquid Crystal Display diantaranya adalah:

·                     Lapisan Terpolarisasi 1 (Polarizing Film 1)

·                     Elektroda Positif (Positive Electrode)

·                     Lapisan Kristal Cair (Liquid Cristal Layer)

·                     Elektroda Negatif (Negative Electrode)

·                     Lapisan Terpolarisasi 2 (Polarizing film 2)

·                     Backlight atau Cermin (Backlight or Mirror)

Dibawah ini adalah gambar struktur dasar sebuah LCD:



LCD yang digunakan pada Kalkulator dan Jam Tangan digital pada umumnya menggunakan Cermin untuk memantulkan cahaya alami agar dapat menghasilkan digit yang terlihat di layar. Sedangkan LCD yang lebih modern dan berkekuatan tinggi seperti TV, Laptop dan Ponsel Pintar menggunakan lampu Backlight (Lampu Latar Belakang) untuk menerangi piksel kristal cair. Lampu Backlight tersebut pada umumnya berbentuk persegi panjang atau strip lampu Flourescent atau Light Emitting Diode (LED). Cahaya putih adalah cahaya terdiri dari ratusan cahaya warna yang berbeda. Ratusan warna cahaya tersebut akan terlihat apabila cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Artinya, jika beda sudut refleksi maka berbeda pula warna cahaya yang dihasilkan.

Backlight LCD yang berwarna putih akan memberikan pencahayaan pada Kristal Cair atau Liquid Crystal. Kristal cair tersebut akan menyaring backlight yang diterimanya dan merefleksikannya sesuai dengan sudut yang diinginkan sehingga menghasilkan warna yang dibutuhkan. Sudut Kristal Cair akan berubah apabila diberikan tegangan dengan nilai tertentu. Karena dengan perubahan sudut dan penyaringan cahaya backlight pada kristal cair tersebut, cahaya backlight yang sebelumnya adalah berwarna putih dapat berubah menjadi berbagai warna.

Jika ingin menghasilkan warna putih, maka kristal cair akan dibuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih dapat ditampilkan sepenuhnya. Sebaliknya, apabila ingin menampilkan warna hitam, maka kristal cair harus ditutup serapat-rapatnya sehingga tidak adalah cahaya backlight yang dapat menembus. Dan apabila menginginkan warna lainnya, maka diperlukan pengaturan sudut refleksi kristal cair yang bersangkutan.

5.      Papan Breadboard



Breadboard merupakan sebuah board atau papan yang berfungsi untuk merancang sebuah rangkaian elektronik sederhana. Breadboard tersebut nantinya akan dilakukan prototipe atau uji coba tanpa harus melakukan solder.

Umumnya breadboard terbuat dari bahan plastik yang juga sudah terdapat berbagai lubang. Lubang tersebut sudah diatur sebelumnya sehingga membentuk pola yang didasarkan pada pola jaringan di dalamnya. Selain itu, breadboard yang bisa ditemukan di pasaran umumnya dibagi menjadi 3 ukuran. Pertama dinamakan sebagai mini breadboard, kedua disebut medium breadboard, dan yang terakhir dinamakan sebagai large breadboard. Untuk mini breadboard, ia memiliki kurang lebih 170 titik.

Sementara untuk medium breadboard sudah dilengkapi dengan kurang lebih 400 titik. Large breadboard memiliki lubang kurang lebih 830. Seperti gambar yang sudah ada di atas, bahwa mini breadboard memiliki 200 titik hubung. Di bagian kanan sudah bisa dilihat pola layout yang digambarkan dengan garis biru. Di sini bisa dilihat beberapa tulisan mulai dari A sampai dengan J.

Setelah itu masih ada angka 1,5, 10, 15, maupun 20. Perpaduan antara huruf dan juga angka tersebut merupakan sebuah koordinat. Misalnya, A1, B1, sampai dengan E1 saling terkoneksi berdasarkan pola koneksinya (Bisa dilihat pada gambar berwarna biru). Sementara untuk A2 sampai dengan E2, A3 sampai dengan E3, F1 sampai dengan J1, dan seterusnya. Dengan memahami pola tersebut, maka kita nanti bisa membuat sebuah prototipe sehingga kita tidak bingung ketika harus menempatkan komponen-komponen elektronik tersebut sesuai dengan tempatnya masing-masing.

6.      Motor Servo

Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya.

 




Spesifikasinya kurang lebih sebagai berikut :

·         tegangan kerja : 4,8 – 6 Vdc

·         torsi : 1,6 kg/cm

·         arus : < 500 mA

·         dimensi : 22 x 12,5 x 29,5 cm

·         berat : 9 gr

·         kecepatan putaran: 0,12 detik/60 derajat

Konfigurasi Pin :





7.      Kabel Jumper

Jumper adalah kabel elektrik yang memiliki pin konektor di setiap ujungnya dan memungkinkanmu untuk menghubungkan dua komponen yang melibatkan Arduino tanpa memerlukan solder. Intinya kegunaan kabel jumper ini adalah sebagai konduktor listrik untuk menyambungkan rangkaian listrik.

Jenis jenis kabel jumper yang paling umum adalah sebagai berikut:

a.       Kabel Jumper Male to Male



Jenis yang pertama adalah kabel jumper male male. Kabel jumper male to male adalah adalah jenis yang sangat yang sangat cocok untuk kamu yang mau membuat rangkaian elektronik di breadboard,.

b.      Kabel Jumper Male to Female



Kabel jumper male female memiliki ujung konektor yang berbeda pada tiap ujungnya, yaitu male dan female. Biasanya kabel ini digunakan untuk menghubungkan komponen elektronika selain Arduino ke breadboard.

c.       Kabel Jumper Female to Female



Jenis kabel jumper yang terakhir adalah kabel female to female. Kabel ini sangat cocok untuk menghubungkan antar komponen yang memiliki  header male. contohnya seperti sensor ultrasonik HC-SR04, sensor suhu DHT, dan masih banyak lagi.

 

 

 

 

8.      Buzzer



Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm, juga bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah komponen elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive dan negative.

 

Spesifikasi :

 


 

 

 

 

 

 

9.      Potensiometer



Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan  (salah satu terminal tetap dan terminal geser). Potensiometer berperan sebagai resistor variable dan rheostat.

 

Pinout

 


 

Spesifikasi :

 

·         Type: Rotary a.k.a Radio POT

·         Available in different resistance values like 500Ω, 1K, 2K, 5K, 10K, 22K, 47K, 50K, 100K, 220K, 470K, 500K, 1 M.

·         Power Rating: 0.3W

·         Maximum Input Voltage: 200Vdc

·         Rotational Life: 2000K cycle

4. Percobaan[kembali]

    a) Hardware


      b) Rangkaian Simulasi


    c) Flowchart 



    d) Listing


1.      MASTER

#include <SoftwareSerial.h>

 

SoftwareSerial mySerial(11, 12);

 

#include <LiquidCrystal.h>

 

 

 

 

LiquidCrystal lcd(2, 3, 5, 6, 7, 8);

int trigPin = 9;

int echoPin = 10;

long duration;

int distance;

void setup() {

 

  lcd.begin(16, 2);

  pinMode(trigPin, OUTPUT);

  pinMode(echoPin, INPUT);

 

  Serial.begin(9600);

  mySerial.begin(9600);

 

 

}

 

void loop() {

 

 

  digitalWrite(trigPin, LOW);

  delayMicroseconds(2);

  digitalWrite(trigPin, HIGH);

  delayMicroseconds(10);

  digitalWrite(trigPin, LOW);

  duration = pulseIn(echoPin, HIGH);

  distance = duration * 0.034 / 2;

  //Serial.println(distance);

 

 

  if ((distance <= 15) && (distance >= 0))

  {

    mySerial.write(1);

    Serial.println("terdeteksi");

    lcd.clear();

    lcd.setCursor(0, 0);

    lcd.print("KAPASITAS");

    lcd.setCursor(0, 1);

    lcd.print("FULL");

  }

  else {

    Serial.println("kurang");

    mySerial.write(2);

    delay(100);

    lcd.clear();

    lcd.setCursor(0, 0);

    lcd.print("MASUKAN");

    lcd.setCursor(8, 0);

    lcd.print("SAMPAH");

  }

 

 

}

 

 

 

2.      SLAVE

#include <SoftwareSerial.h>

 

SoftwareSerial mySerial(11, 12);

 

#include <Servo.h>

Servo myservo;

#define buzzer 5

#define infra 4

 

 

void setup() {

  myservo.attach(9);

  myservo.write(180);

  pinMode(buzzer, OUTPUT);

  Serial.begin(9600);

  mySerial.begin(9600);

  pinMode(infra, INPUT);

 

}

 

void loop() {

  if (mySerial.available() > 0)

  {

 

 

    int data = mySerial.read();

    if (data == 1)

    {

      digitalWrite(buzzer, HIGH);

      Serial.println("terdeteksi");

 

    }

    else if(data == 2) {

      digitalWrite(buzzer, LOW);

      Serial.println("tidak terdeteksi");

     

    }

 

 

 

  }

 

  int nilai = digitalRead(infra);

 

  if (nilai == LOW)

  {

    myservo.write(0);

    delay(3000);

    myservo.write(180);

    delay(1500);

  }

 

}

 

    e) Video



    f) Analisa 

   Tempat sampah otomatis ini mempunyai prinsip kerja yaitu ketika sensor infrared yang berfungsi sebagai pembuka dan penutup tempat sampah mendeteksi adanya tangan maka motor servo akan bergerak membuka tutup sampah dan didelay sebelum ditutup kembali. Ketika sampah dalam keadaan penuh maka sensor ultrasonik yang berada dibelakang tempat sampah akan mendeteksi pada jangkauan jarak 0 – 10 cm dan akan membuat buzzer berbunyi. Apabila pada jangkauan jarak tersebut tidak terdeteksi sampah maka buzzer tidak akan berbunyi. Pembacaan pada LCD pada saat tidak ada sampah yaitu “MASUKKAN SAMPAH” dan pada saat sampah penuh yaitu “KAPASITAS FULL”.

    g) Link Download

    Download Rangkaian disini
    Download Program disini
    Download datasheet Arduino disini
    Download datasheet Sensor Infrared disini
    Download datasheet Sensor Ultrasonik disini
    Download datasheet Motor Servo disini
    Download datasheet Buzzer disini
    Download datasheet Potensiometer disini
    Download datasheet LDC 16x2 disini
    Download Lbrary Sensor Ultrasonik disini
    Download Library Sensor Infrared disini
    Download Video disini





Tidak ada komentar:

Posting Komentar