Tugas 5




Kontrol Ledakan Gas LPG

1 .TUJUAN[kembali]

 a. Mengetahui pengertian Sensor MQ2 dan Flame sensor

 b. Mengetahui prinsip kerja Sensor MQ2 dan Flame sensor

 c. Mengetahui Simulasi rangkaian sensor MQ2 dan Flame sensor dengan menggunakan aplikasi sensor


2. Alat dan Bahan[kembali]

Alat :

Power Suply



Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya.

 

Voltmeter DC

Difungsikan guna mengukur besarnya tegangan listrik yang terdapat dalam suatu rangkaian listrik. Dimana, untuk penyusunannya dilakukan secara paralel sesuai pada lokasi komponen yang sedang diukur.




        Baterai 



Sumber tegangan terbagi menjadi dua yaitu sumber tegangan AC (arus bolak-balik) dan DC (arus searah), yang berfungsi sebagai penghasil tegangan pada rangkaian.Pada rangkaian ini menggunakan sumber tegangan DC.

Bahan :

1. Resistor

Resistor merupakan komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian.

 


Spesifikasi Resistor yang dipakai:

a. Resistor 10k 4 buah





2. OP AMP

  Operational Amplifier atau Op-Amp adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat sinyal input baik DC maupun AC.

Konfigurasi pin Op-Amp

Gelombang input dan output Op Amp

Spesifikasi Op-Amp
 

3.Transistor(BC547)


 Berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Pada rangkaian sensor ini transistor hanya digunakan sebagai saklar, dengan adanya arus di base maka transistor akan "on" sehingga akan ada arus dari kolektor ke emitor.

Spesifikasi Transistor:

1. DC Current gain(hfe) maksimal 800
2. Arus Collector kontinu(Ic) 100mA
3. Tegangan Base-Emitter(Vbe) 6V
4. Arus Base(Ib) maksimal 5mA

Data Sheet Transistor



Grafik respon


4. Sensor Gas MQ-2

konfigurasi pin

konfigurasi pin


speksifikasi


1. Tegangan Operasi + 5V

2. Dapat digunakan untuk mengukur atau mendeteksi LPG, Alkohol, Propana, Hidrogen, CO dan bahkan   metana

3. Tegangan keluaran analog 0V hingga 5V

4. Tegangan keluaran digital 0V atau 5V (TTL Logic)

5. Durasi pemanasan awal 20 detik

6. Dapat digunakan sebagai sensor digital atau analog

7. Sensitivitas pin digital dapat divariasikan menggunakan potensiometer Grafik Respons


Grafik respon 


5. Sensor flame 



Flame sensor adalah sensor yang dirancang untuk mendeteksi dan menanggapi keberadaan api dan memungkinkan mendeteksi api. yang dimana api tersebut memiliki panjang gelombang antara 760nm – 1100nm.

Spesifikasi Flame sensor:

    a.Tegangan operasi antara 3,3 – 5 Vdc

    b.Terdapat 2 output yaitu digital output dan analog output yang berupa tegangan

    c.Sudah terpackage dalam bentuk modul

    d.Terdapat potensiometer sebagai pengaturan sensitivitas sensor dalam mensensing

 Konfigurasi pin flame sensor:

 


Datasheet flame sensor

6. Relay

Relay adalah komponen yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik yang besar dengan menggunakan kendali listrik arus kecil. Relay memiliki fungsi sebagai saklar atau elektromagnetik switch yang mana dikendalikan oleh magnet listrik.

Konfigurasi pin


Spesifikasi relay

7. Motor DC

Digunakan untuk output dari rangkaian dan berjalan jika sensor infrared berlogika 1

 

Grafik Motor DC



 Spesifikasi:



8. Buzzer

Buzzer merupakan sebuah komponen elektronika yang masuk dalam keluarga transduser, yang dimana dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Nama lain dari komponen ini disebut dengan beeper.


        Spesifikasi:
            Buzzer 2 buah


10. Lamp 

Lampu adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.

Spesifikasi :

Lampu yang digunakan memiliki tegangan sebesar 12 V.

- Vin=12 V

- Bahan = Kaca 

- Daya = 15 Watt


11. Logicstate

Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya


     3. DASAR TEORI[kembali]

    1. Resistor 

    Resistor merupakan komponen pasif yang memiliki nilai resistansi tertentu dan berfungsi untuk menghambat jumlah arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya resistor nilai tetap (fixed resistor), resistor variabel (variabel resistor), thermistor, dan LDR.


    Cara membaca nilai resistor

    Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna :

    1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.

    2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.

    3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.

     4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10                 (10^n).

     5. Gelang terakhir merupakan nilai toleransi dari resistor



    2. OP-AMP

    Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.

    a. Buffer
    Buffer merupakan rangkaian yang dapat menjafga aris agar tetap apda niali yang telah ditentukan.





















    b. Inverting amplifier


    c. Non inverting





















    d. Komparator




























    e. Adder














    Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:

    a. Penguat tegangan tak berhingga (AV = )

    b. Impedansi input tak berhingga (rin = )

    c. Impedansi output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = )

    d. Tegangan offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)


    3. Transistor

    Transistor PNP


    Pada transistor PNP, semikonduktor tipe-N diapit oleh dua semikonduktor tipe-P. Transistor PNP juga dapat dibentuk dengan menghubungkan katoda dari dua dioda sebagai base dan anoda sebagai kolektor dan emitor. Hubungan emitter-base foward bias sementara collector-base reverse bias. Jadi, arus mengalir dari emitor ke kolektor karena potensial emitor lebih besar daripada base dan kolektor.

     Transistor NPN

    Pada transistor NPN, semikonduktor tipe-P diapit oleh dua semikonduktor tipe-N. Transistor NPN juga dapat dibentuk dengan menghubungkan anoda dari dua dioda sebagai base dan katoda sebagai kolektor dan emitor. Arus mengalir dari kolektor ke emitor karena potensial kolektor lebih besar daripada base dan emitor.

     


    Transistor sebagai saklar

    Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titk jenuh (saturasi). Pada titk jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut-off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor. Nilai resistor terhubung ke base (Rb) dapat dihitung dengan;

    Rb = Vbe / Ib

     

    Transistor sebagai penguat

    Transistor sebagai penguat jika bekerja dalam daerah aktif. Tegangan, arus, dan daya dapat diperkuat dengan beberapa konfigurasi seperti common emitter, common colector, dan common base.

    DC Current Gain = Collector Current (Ic) / Base Current (Ib)


    4. Sensor MQ-2

    Gas Sensor (MQ2) adalah sensor yang berguna untuk mendeteksi kebocoran gas baik pada rumah maupun industri. Sensor ini sangat cocok untuk mendeteksi H2, LPG, CH4, CO, Alkohol, Asap atau Propane. Karena sensitivitasnya yang tinggi dan waktu respon yang cepat, pengukuran dapat dilakukan dengan cepat. Sensitivitas sensor dapat disesuaikan dengan potensiometer.

    Spesifikasi:

    a. Catu daya pemanas : 5V AC/DC

    b. Catu daya rangkaian : 5VDC

    c. Range pengukuran : 200 - 5000ppm untuk LPG, propane 300 - 5000ppm untuk butane 5000 -                  20000ppm untuk methane 300 - 5000ppm untuk Hidrogen

    d. Keluaran : analog (perubahan tegangan)

     

    Ketika terjadi proses pemanasan, kumparan akan dipanaskan sehingga SnO2 keramik menjadi semikonduktor atau sebagai penghantar sehingga melepaskan elektron dan ketika asap dideteksi oleh sensor dan mencapai aurum elektroda maka output sensor MQ-2 akan menghasilkan tegangan analog.

    Sensor MQ-2 ini memiliki 6 buah masukan yang terdiri dari tiga buah power supply (Vcc) sebasar +5 volt untuk mengaktifkan heater dan sensor, Vss (Ground


    Grafik respon sensor: 



    5. Flame Sensor



    Sensor ini sensitiv terhadap api dan radiasi. Biasanya digunakan pada rangkaian alarm kebakaran atau kejuaraan robot pendeteksi kebakaran. Dapat mendeteksi cahaya dengan panjang gelombang dalam jarak tertentu

    Spesifikasi:

    a. Mendeteksi cahaya dengan rentang panjang gelombang 760-1100 nm

    b. Jarak deteksi : 20cm (4.8V) hingga 100 cm (1V)

    c. Sudut deteksi : 60°

    d. Tegangan operasi : 3.3-5V

    e. Tegangan keluaran : analog

     

                Respons terhadap nyala api yang terdeteksi bergantung pada pemasangan, tetapi dapat mencakup membunyikan alarm, menonaktifkan saluran bahan bakar (seperti propana atau saluran gas alam), dan mengaktifkan sistem pencegah kebakaran. Ketika digunakan dalam aplikasi seperti tungku industri, perannya adalah untuk memberikan konfirmasi bahwa tungku bekerja dengan benar; dalam hal ini mereka tidak melakukan tindakan langsung di luar memberi tahu operator atau sistem kontrol. Detektor api seringkali dapat merespon lebih cepat dan lebih akurat daripada detektor asap atau panas karena mekanisme yang digunakan untuk mendeteksi nyala api.

    Grafik Respon Sensor:


    Temperatur terus naik akibat proses perpindahan kalor melalui udeara sehingga sensor dapat menyerap kalor yang di pancarkan oleh api sehingga semakin lama api menyala semakin panas temperatur pada ruangan tersebut . dan disini semakin dekat jarak sensor dengan api maka semakin tinggi yang dibaca oleh alat ukur sensor begitu sebaliknya jika semakin jauh sensor dengan jarak api maka pembacaan oleh alat ukur maka kecil .


    6. Relay

    Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.



    Ada besi atau yang disebut dengan nama inti besi dililit oleh sebuah kumparan yang berfungsi sebagai pengendali.  Sehingga kumparan kumparan yang diberikan arus listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet.  Gaya tersebut selanjutnya akan menarik angker untuk pindah dari biasanya tutup ke buka normal.  Dengan demikian saklar menjadi pada posisi baru yang biasanya terbuka yang dapat menghantarkan arus listrik.  Ketika armature sudah tidak dialiri arus listrik lagi maka ia akan kembali pada posisi awal, yaitu normal close.

    Fitur:

     1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V

     2. Arus pemicu 70mA

     3. Beban maksimum AC 10A @ 250 / 125V

     4. Maksimum baban DC 10A @ 30 / 28V

     5. Switching maksimum

     

    7. Lampu Pijar

         Lampu Pijar atau disebut juga Incandescent Lamp adalah jenis lampu listrik yang menghasilkan cahaya dengan cara memanaskan Kawat Filamen di dalam bola kaca yang diisi dengan gas tertentu seperti  nitrogen, argon, kripton  atau hidrogen. Kita dapat menemukan Lampu Pijar dalam berbagai pilihan Tegangan listrik yaitu Tegangan listrik yang berkisar dari 1,5V hingga 300V. Lampu Pijar yang dapat bekerja pada Arus DC maupun Arus AC ini banyak digunakan di Lampu Penerang Jalan, Lampu Rumah dan Kantor, Lampu Mobil, Lampu Flash dan juga Lampu Dekorasi.  Pada umumnya Lampu Pijar hanya dapat bertahan sekitar 1000 jam dan memerlukan Energi listrik yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis-jenis lampu lainnya.

     


    8. Motor DC

     Prinsip Kerja Motor DC

        Terdapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC, yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), ArmatureWinding (Kumparan Jangkar), Commutator (Komutator)dan Brushes (kuas/sikat arang).

        Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti

        Untuk menggerakannya lagi, tepat pada saat kutub kumparan berhadapan dengan kutub magnet, arah arus pada kumparan dibalik. Dengan demikian, kutub utara kumparan akan berubah menjadi kutub selatan dan kutub selatannya akan berubah menjadi kutub utara. Pada saat perubahan kutub tersebut terjadi, kutub selatan kumparan akan berhadap dengan kutub selatan magnet dan kutub utara kumparan akan berhadapan dengan kutub utara magnet. Karena kutubnya sama, maka akan terjadi tolak menolak sehingga kumparan bergerak memutar hingga utara kumparan berhadapan dengan selatan magnet dan selatan kumparan berhadapan dengan utara magnet. Pada saat ini, arus yang mengalir ke kumparan dibalik lagi dan kumparan akan berputar lagi karena adanya perubahan kutub. Siklus ini akan berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputuskan. 


    4. PERCOBAAN[kembali]

        1. Prosedur Percobaan 

     1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan

     2. Disarankan agara membaca datasheet setiap komponen

     3. Cari komonen yang diperlukan di library proteus

     4. Pasang Sensor MQ-2, flame sensor, resistor , relay, lamp, motor dc, transistor, buzzer dan batrai sesuai gambar   rangkaian dibawah

     5. Atur nilai resistor pada rangkaian

     6. Buat rangkaian pengkondisi sinyal

     7. Atur Sensor MQ-2 dan flame sensor

     8. Coba dijalankan rangkaian apabila ouput hidup(lamp), motor DC hidup, dan buzzer berbunyi maka rangkaian bisa digunakan

        2. Rangkaian Simulasi 

    Ketika sensor MQ-2 dan flame sensor tidak mendeteksi objek maka lampu mati, buzzer tidak berbunyi , dan motor dc tidak bergerak




    Ketika sensor MQ-2 dan flame sensor mendeteksi objek maka lampu hidup, buzzer berbunyi, dan motor dc bergerak




        3. Prinsip Kerja 

    Pada saat sensor MQ2 mendeteksi adanya kebocoran gas LPG maka sensor akan lansung berlogika 1 yang mana sensor aktiv dan akan mengalir arus menuju op amp non inverting dengan terjadi penguatan sebesar 2x. terukur tegangan output pada sensor mq2 sebesar 5V dan setelah terjadinya penguatan tenganganya menjadi10V dan arus akan diterus kan ke led red dan masuk ke buzzer sehingga buzzer on. Jika sensor mq2 tidak terdeteksi gas LPG maka sensor akan berlogika 0.

    Setelah terjadinya ledakan gas LPG apabila terjadi percikan api maka sensor flame akan berlogika 1 dan arus akan mengalir dari output sensor flame dengan tegangan sebesar 5V dan arus akan masuk ke op amp non inverting dimana terjadi penguatan sebesar 2x dengan tegangan 10V dan akan masuk ke transistor . disini terukur tegangan pada base transistor sebsar 10V dan menghidupkan transistor sehingga relay aktiv dan menghidupkan output berupa buzzer dan motor dc. Disini relay juga mendapat supply sebesar 20V.jika sensor flame tidak mendeteksi percikan api maka sensor berlogika 0.

        4. Video





        5. Download File     

         Download Rangkaian

         Download Video

         Download datasheet Resistor

         Download datasheet Transistor

         Download datasheet Op-Amp

         Download datasheet Sensor Flame

         Download datasheet Sensor Mq-2

         Download datasheet Buzzer

         Download datasheet Relay

         Download datasheet Motor

         Download Library Sensor Flame

         Download Library Sensor Mq-2

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar